1. Beli bisnis yang memiliki prospek bagus dalam jangka panjang. Perusahan tersebut harus satu satunya yang bertahan dan tumbuh pesat di masa datang.
2. Beli perusahan jauh dibawah dari nilainya, untuk itu seharusnya membeli bisnis yang undervalued.
3. Beli bisnis yang memberikan pengembalian yang tinggi ketika mendapat penambahan modal.
4. Cari perusahaan yang berintegritas dan bermartabat ketika membeli bisnis, cari managemen yang terpercaya.
Membeli bisnis berdasarkan nilai perusahaan dan harga pasar. serta membeli saham bukan sebagai anggota , tetapi sebagai pemilik perusahaan. Belajar tentang segala hal tentang bisnis yang di investasikan baik waktu, tenaga, dan dedikasi. Jadilah ahli dalam bisnis tersebut.
Jangan mengikuti flukstuasi harga harian saham di pasar, pegang dalam jangka panjang. Pasar saham hanyalah tempat jual beli, bukan tempat nilai saham.Dalam jangka pendek harga saham ditentukan sentimen investor, sedangkan dalam jangka panjang, nilai saham ditentukan oleh kesehatan ekonomi perusahaan.
Jangan analisa secara umum, ekonomi makro hal ini akan mengakibatkan anda tidak kemana - mana. Membeli bisnis bukan saham , bukan berarti anda harus membeli semua bisnis ini. Tetapi pahami bisnis tersebut. Yakinkan anda mengerti perusahaan tersebut. Beri perhatian terhadap pengembalian modal dan berapa besar hasil tersebut tiap saham dan selalu pastikan anda memiliki portofolio dalam bisnis tersebut sejak anda memulai prioritas dalam bisnis bukan pada saham.
Carilah mentor dan pembimbing, karena Warren memiliki 2 mentor dalam proses invesasinya yaitu Benjamin Graham dan Philip Fisher.
Dari Benjamin Graham ilmu Margin of Safety (MOS); anda harus punya nilai pasti, aturan yang ketat ketika membeli saham. Dari Graham juga ide memegang saham selama jangka panjang didapatkan dibandingkan dengan jangka pendek.
Philip Fisher memberikan ide bahwa managemen bisnis sangat penting untuk menilai bisnis tersebut. Lihatlah nilai Integritas managemen ketika membeli bisnis, dan lihatlah individu manager perusahaan daripada nilai perusahaan di luar. Tidak meletakkan telur pada satu keranjang akan lebih menaikan risiko daripada mengurangi karena akan lebih rumit memberikan perhatian pada hal yang berbeda. Ketika mencari bisnis, carilah yang konsisten , karena itu kurang berisiko daripada bisnis yang performanya luar biasa tetapi hanya dalam periode tertentu.
Jangan kuatir jika belum memiliki modal yang besar, karena Buffet mendapatkan keberhasilan ketika berkerja sama dan mengelola dana orang lain. Tidak ada risiko yang besar jika anda memiliki pengetahuan yang cukup dan ini merupakan fakta. Jangan melakukan sesuatu yang anda ketahui sangat berisiko, dan jika anda mengambil risiko harus berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang lalu akan membuat hal tersebut tidak terlalu berisiko.
Ringkasan Buku :
THE ULTIMATE GUIDE TO INVESTING LIKE WARREN BUFFETT (Richard Borrows)
2. Beli perusahan jauh dibawah dari nilainya, untuk itu seharusnya membeli bisnis yang undervalued.
3. Beli bisnis yang memberikan pengembalian yang tinggi ketika mendapat penambahan modal.
4. Cari perusahaan yang berintegritas dan bermartabat ketika membeli bisnis, cari managemen yang terpercaya.
Membeli bisnis berdasarkan nilai perusahaan dan harga pasar. serta membeli saham bukan sebagai anggota , tetapi sebagai pemilik perusahaan. Belajar tentang segala hal tentang bisnis yang di investasikan baik waktu, tenaga, dan dedikasi. Jadilah ahli dalam bisnis tersebut.
Jangan mengikuti flukstuasi harga harian saham di pasar, pegang dalam jangka panjang. Pasar saham hanyalah tempat jual beli, bukan tempat nilai saham.Dalam jangka pendek harga saham ditentukan sentimen investor, sedangkan dalam jangka panjang, nilai saham ditentukan oleh kesehatan ekonomi perusahaan.
Jangan analisa secara umum, ekonomi makro hal ini akan mengakibatkan anda tidak kemana - mana. Membeli bisnis bukan saham , bukan berarti anda harus membeli semua bisnis ini. Tetapi pahami bisnis tersebut. Yakinkan anda mengerti perusahaan tersebut. Beri perhatian terhadap pengembalian modal dan berapa besar hasil tersebut tiap saham dan selalu pastikan anda memiliki portofolio dalam bisnis tersebut sejak anda memulai prioritas dalam bisnis bukan pada saham.
Carilah mentor dan pembimbing, karena Warren memiliki 2 mentor dalam proses invesasinya yaitu Benjamin Graham dan Philip Fisher.
Dari Benjamin Graham ilmu Margin of Safety (MOS); anda harus punya nilai pasti, aturan yang ketat ketika membeli saham. Dari Graham juga ide memegang saham selama jangka panjang didapatkan dibandingkan dengan jangka pendek.
Philip Fisher memberikan ide bahwa managemen bisnis sangat penting untuk menilai bisnis tersebut. Lihatlah nilai Integritas managemen ketika membeli bisnis, dan lihatlah individu manager perusahaan daripada nilai perusahaan di luar. Tidak meletakkan telur pada satu keranjang akan lebih menaikan risiko daripada mengurangi karena akan lebih rumit memberikan perhatian pada hal yang berbeda. Ketika mencari bisnis, carilah yang konsisten , karena itu kurang berisiko daripada bisnis yang performanya luar biasa tetapi hanya dalam periode tertentu.
Jangan kuatir jika belum memiliki modal yang besar, karena Buffet mendapatkan keberhasilan ketika berkerja sama dan mengelola dana orang lain. Tidak ada risiko yang besar jika anda memiliki pengetahuan yang cukup dan ini merupakan fakta. Jangan melakukan sesuatu yang anda ketahui sangat berisiko, dan jika anda mengambil risiko harus berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang lalu akan membuat hal tersebut tidak terlalu berisiko.
Ringkasan Buku :
THE ULTIMATE GUIDE TO INVESTING LIKE WARREN BUFFETT (Richard Borrows)
Comments
Post a Comment